Jangan Bersedih Lagi Allah Bersama Kita
Yaa Rabbi, Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, berfikir
sebelum bertindak, santun dalam berbicara, tenang ketika gundah, diam
ketika emosi melanda, bersabar dalam setiap ujian. Jadikanlah kami orang
yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebijaksana Umar bin Khattab,
sedermawan Utsman bin Affan, sepintar Ali bin Abi Thalib, sesederhana
Bilal, setegar Khalid bin Walid radliallahu’anhum. Amiin ya Allah
Jangan bersedih. Sebab rasa sedih akan mengganggumu dengan kenangan
masa lalu. Kesedihan akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan
di masa mendatang. Serta akan menyia-nyiakan kesempatanmu pada hari ini.
Jangan bersedih. Karena rasa sedih akan membuat hati menjadi kecut,
wajah berubah muram, semangat makin padam, dan harapan kian menghilang.
Jangan bersedih. Sebab kesedihan hanya akan membuat musuh gembira,
kawan bersedih, dan menyenangkan para pendengki. Kerap pula membuat
hakikat-hakikat yang ada berubah.
Jangan bersedih. Karena rasa
sedih sama dengan menentang qadha’ dan menyesali sesuatu yang pasti.
Kesedihan membuat kita jauh dari sikap lembut, juga benci terhadap
nikmat.
Jangan bersedih. Sebab rasa sedih tidak akan pernah
mengembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang telah pergi. Tidak pula
akan membangkitkan orang yang telah mati. Tidak mampu menolak tadir,
serta tidak pula memberikan manfaat.
Jangan bersedih. Karena
rasa sedih itu datangnya dari setan. Kesedihan adalah rasa putus asa
yang menakutkan, kefakiran yang menimpa, putus asa yang berkelanjutan,
depresi yang harus dihadapi, dan kegagalan yang menyakitkan.
Allah SWT berfirman :
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu. Dan Kami telah
menghilangkan darimu beban. Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami
tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan)
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada
Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap (QS.Al-Insyirah 1-8)
La Tahzan…
Hadapilah semua masalahmu dengan tenang.. Ingatlah.. Allah Maha
Penyayang.. Ujian ini menjadi bukti bahwa Allah menyayangimu.. Jika kau
sabar dan tabah menghadapinya serta berpasrah diri terhadap Nya, maka
Allah akan memberikan nikmat yang jauh lebih besar.. Sesungguhnya
dibalik kesulitan itu ada kemudahan.. Yakinlah terhadap hal itu..
Ingatlah.. Allah Maha Pemurah dan Allah Maha Penolong Hambanya..
Panjatkanlah doamu dengan tulus hanya kepada Nya.. Ketika musibah datang
menimpamu, berdzikirlah kepada Nya, sebutlah nama Nya, mohonlah
pertolongan Nya, dan mintalah jalan keluar dari Nya. Angkat kedua
tanganmu, buka kedua telapak tanganmu, perbanyaklah memohon kepada Nya
dan jangan pernah bosan meminta kepada Nya.. Karena Allah Maha Pengabul
Permohonan..
Berdoalah kamu kepada Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS.Al Mu’minun : 60)
La Tahzan….
Jangan kau tangisi “seseorang” yang tidak pernah memperdulikanmu..
Jangan kau tangisi “seseorang” yang tidak pernah menghargaimu, yang
menyepelekan niat baikmu, yang merendahkanmu, yang mengkhianati
kepercayaanmu, yang mengingkari janjinya kepadamu, dan menganiaya
batinmu.. Jangan kau sesali semua yang telah terjadi..
Ingatlah.. Allah Maha Adil.. Dialah hakim yang paling bijaksana di
seluruh alam semesta.. Serahkanlah orang yang telah mendzalimi dirimu
kepada Nya.. Mintalah keadilan darinya, jangan dari “seseorang” itu yang
telah berbuat tidak adil kepadamu.. Percayalah pada Nya.. Allah tidak
tidur.. Dia mengetahui semua hal yang terjadi pada hambanya.. Dia
mengerti apa yang kau rasakan.. Dia memahami apa yang menjadi jeritan
hatimu.. Allah melihat kita, mendengar pembicaraan kita ,menolong kita
atas musuh kita, memudahkan keinginan kita, dan memberikan jalan keluar
atas ganguan ketenteraman hati kita..
Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah selalu bersama kita (QS.At Taubah : 40)
Jangan pernah mengingat apa yang telah terjadi.. Yang lalu biarkanlah
berlalu.. Biarlah hidup ini berjalan dengan apa adanya.. Jangan kau
hancurkan masa depanmu.. Janganlah kau terpuruk dalam nestapa, karena
sungguh itu tiada berguna.. Sambutlah hari esok dengan senyumlah..
Percayalah, di sekelilingmu banyak yang menyayangimu.. Yang
mencintaimu.. Yang memperdulikanmu.. Jangan kau buang waktumu dengan
memikirkan hal-hal yang tidak berguna.. Memikirkan “seseorang” yang
tidak pantas kau pikirkan..
Karena ketahuilah, apa yang kau lakukan jika bersedih,
itu tidak akan membuahkan hasil apa-apa,
tidak akan bisa merubah apapun menjadi lebih baik,
bersedih tidak menghilangkan sakit hatimu,
bersedih tidak menjadikan hasil kerjamu memuaskan,
bersedih tidak membuat orang memandang hormat kepadamu,
bersedih tidak membantumu untuk tidak terjatuh lagi,
bersedih tidak menghilangkan rintangan yang kau hadapi, dan
bersedih juga tidak membuatmu bisa diterima didalam lingkunganmu..
Mungkin Anda pernah membaca ayat ini: “Janganlah kamu bersedih,
sesungguhnya Allah beserta kita.” (At-Taubah:40) Lalu, bagaimana jika
kita tetap merasa bersedih? Ini artinya ada sesuatu yang salah dalam
hati kita. Dalam ayat diatas, kita tidak perlu bersedih sebab Allah
beserta kita. Jika kita masih tetap saja bersedih, artinya kita belum
merasakan kedekatan dengan Allah.
Yang dimaksud bersedih
bukanlah berarti menangis. Menangis dalam rangka takut dan berharap
kepada Allah malah dianjurkan supaya kita bebas dari api neraka.
Bersedih yang dilarang adalah kesedihan akibat ketidaksabaran, tidak
menerima takdir, dan menunjukan kelemahan diri.
Bersedih Itu Manusiawi
Para Nabi bersedih. Bahkan Rasulullah saw pun bersedih saat ditinggal
oleh orang-orang mencintai dan dicintai beliau. Namun, para Nabi tidak
berlebihan dalam sedih. Para Nabi segera bangkit dan kembali berjuang
tanpa larut dalam kesedihan.
Bersedih Tidak Diajarkan
Bersedih (selain takut karena Allah) tidak diajarkan dalam agama. Bahkan
kita banyak menemukan ayat maupun hadist yang melarang kita untuk
bersedih.
“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS.At-Taubah:40)
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika
kamu orang-orang yang beriman.” (QS.Ali‘Imran:139)
Rasulullah saw pun berdo’a untuk agar terhindar dari kesedihan,
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran; Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. Tiada Tuhan kecuali
Engkau.” (HR. Abu Dawud)
Lalu, bagaimana supaya kita tidak bersedih?
Jika kita melihat ayat dan hadits yang disebutkan diatas, setidaknya
kita sudah memiliki dua solusi agar kita tidak terus berada dalam
kesedihan.
Pertama: dari ayat diatas (At Taubah:40) bahwa cara
menghilangkan kesedihan ialah dengan menyadari, mengetahui, dan
mengingat bahwa Allah bersama kita. Jika kita sadar bahwa Allah bersama
kita, apa yang perlu kita takutkan? Apa yang membuat kita sedih. Allah
Maha Kuasa, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik
bagi kita.
Saat kesedihan terus menimpa kita, mungkin kita
lupa atau hilang kesadaran, bahwa Allah bersama kita. Untuk itulah kita
diperintahkan untuk terus mengingat Allah.
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d:28)
Dari ayat ini, kita sudah mengetahui cara menghilangkan kesedihan,
kecemasan, dan ketakutan yaitu bidzikrillah, dengan berdzikir mengingat
Allah.
Saat mengalami kesedihan, ketakutan, atau kecemasan, ada tiga kalimat yang sering digunakan untuk berdzikir.
1. Istighfar, memohon ampun kepada Allah.
2. La haula wala quwwata illa billah (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)
3. Hasbunallaah wa ni’mal wakiil (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya Pelindung)
4. Tentu saja, masih banyak kalimat-kalimat baik lainnya yang bisa kita ucapkan
Alhamdulillah, kesedihan, kecemasan, dan ketakutan menjadi sirna
setelah berdzikir dengan kalimat-kalimat diatas. Tentu saja, bukan saja
dzikir di lisan tetapi harus sampai masuk ke hati.
Kedua: cara
menghilangkan kesedihan ialah dengan berdo’a seperti dicontohkan oleh
Rasulullah saw. Nabi pun meminta pertolongan Allah, apa lagi kita, jauh
lebih membutuhkan pertolongan Allah. Maka berdo’alah.
Tentu
saja, masih banyak cara supaya kita tidak bersedih. Dengan dua cara
utama diatas kita akan mendapatkan manfaat yang luar biasa. Bersedih
masih mungkin kita alami, tetapi tidak lagi bersedih yang berlebihan dan
berlarut-larut. Karena hidup dan perjuangan harus berjalan terus.
Dunia ini bagaikan roda yang berputar.. Tidak selamanya orang akan
selalu mengalami suka, tanpa mengalami duka.. Ataupun sebaliknya.. Tak
ada kebahagian tanpa adanya kesedihan.. Tak ada kesedihan tanpa adanya
kebahagiaan.. Pasrahkanlah dirimu kepada Nya..
“Ya Allah..
Jadikanlah diriku termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar..
Tabahkanlah hatiku, Ya Rabb dalam menghadapi semua cobaan ini..
Permudahkanlah hal ini bagiku, berikanlah jalan keluar bagiku dan
dengarkanlah permohonanku.. Amin Ya Rabbal Alamin..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar