6 Alasan Anda Harus PILIH - PILIH TEMAN
Tidaklah keliru, jika
anda memiliki prinsip dalam memilih - milih manusia yang layak untuk
anda jadikan teman, apalagi teman karib. Karena teman merupakan salah
satu sebab yang paling besar bagi seseorang untuk masuk ke dalam Surga
atau Neraka.
Berikut adalah alasan-alasan kenapa anda harus memilah teman karib anda.
ALLAH Azza wa Jalla dan Rasul-NYA shallallahu ‘alaihi wasallam MEMERINTAHKAN KITA UNTUK BERTEMAN DENGAN ORANG SHALIH.
ALLAH Tabaraka wa Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada ALLAH dan
tetapilah orang-orang yang jujur.” (QS. at-Taubah (9) : 119)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا تصاحب إلا مؤمنا ولا يأكل طعامك إلا تقي
“Jangan berteman kecuali jika dia seorang mukmin, dan tidak pula makan
makananmu kecuali orang yang bertakwa.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi.
Dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani)
Dan cukuplah perintah ALLAH
dan Rasul-NYA kita jadikan sebagai alasan untuk berteman dengan
orang-orang shalih dan menjauhi orang-orang yang jelek.
Teman yang jelek menggiring anda masuk Neraka sebagaimana teman yang shalih mengajak anda masuk surga.
ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَيَا قَوْمِ مَا لِي أَدْعُوكُمْ إِلَى النَّجَاةِ وَتَدْعُونَنِي إِلَى
النَّارِ (41) تَدْعُونَنِي لِأَكْفُرَ بِاللَّهِ وَأُشْرِكَ بِهِ مَا
لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَأَنَا أَدْعُوكُمْ إِلَى الْعَزِيزِ الْغَفَّارِ
(42)
“Wahai kaumku, bagaimanakah ini. Aku menyeru kalian kepada
keselamatan, namun kalian mengajakku menuju ke Neraka?. Mengapa kalian
menyeruku untuk kafir kepada ALLAH dan mempersekutukan-NYA dengan
sesuatu yang aku tidak memiliki ilmu tentangnya, sedangkan aku
senantiasa menyeru kalian (untuk beriman) kepada Yang Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun?.” (QS. al-Mu’min (40) : 41-42)
Pertemanan diantara orang shalih akan kekal hingga akhirat.
Ikatan pertemanan yang berlandaskan iman dan Islam, akan senantiasa utuh hingga di akhirat.
ALLAH Jalla wa Ala berfirman,
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
“Teman-teman karib pada hari itu (pembalasan) akan bermusuhan satu sama
lain, kecuali mereka orang-orang yang bertakwa.” (QS. az-Zukhruf (43) :
67)
Sebaliknya orang-orang yang ikatan pertemanannya
berlandaskan dunia dan hawa nafsu, maka akan saling mencela dan
bermusuhan di akhirat.
Orang-orang yang berteman dengan teman-teman yang jelek agamanya di hari kiamat akan menyesal dengan penyesalan yang mendalam.
ALLAH Jalla wa ‘Ala berfirman,
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي
اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ
أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ
إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29)
“Pada hari ketika orang-orang zhalim menggigit jari tangan mereka,
seraya berkata “Duhai, seandainya dahulu aku mengambil jalan bersama
Rasul (utusan ALLAH). Duhai seandainya aku TIDAK MENJADIKAN FULAN TEMAN
KARIBKU. Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari petunjuk (al-Qur’an)
ketika ia datang kepadaku, dan sungguh setan benar-benar licik terhadap
manusia.” (QS. al-Furqan (25) : 27-29)
Teman-teman yang jelek melalaikan hati anda dari mengingat ALLAH dan memberikan pengaruh buruk.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ
الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ
تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ
الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا
خَبِيثَةً
“Perumpamaan teman duduk yang SHALIH dengan teman duduk
yang JELEK, seperti perumpamaan pedagang minyak wangi dengan pandai
besi. Adapun pedagang minyak wangi, maka boleh jadi ia mengoleskan
minyaknya kepadamu, atau engkau membeli darinya atau paling tidak engkau
mendapatkan bau harum darinya. Adapun seorang pandai besi, maka akan
membakar bajumu atau engkau mendapatkan bau apek darinya.” (HR.
al-Bukhari & Muslim. Dari Abu Musa al-Asya’ari)
Seorang teman
yang shalih tentu akan senantiasa menasehatimu dan mengingatkanmu
kepada ALLAH, sedang teman yang jelek maka akan melalaikan dirimu dari
mengingat ALLAH.
Sifat seseorang berbanding lurus dengan sifat teman dekatnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الرجل على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Keshalihan seseorang itu sebagaimana keshalihan teman dekatnya, maka
hendaknya kalian memperhatikan dengan siapa kalian berteman dekat.” (HR.
Abu Dawud & Tirmidziy. Dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani).
Sekarang tengoklah diri kita, dengan siapa kita berteman dekat? Apakah
dari golongan orang-orang shalih? Ataukah justru dari golongan
orang-orang tidak shalih?
Segera benahi diri kita masing-masing,
jika ingin menjadi baik maka sudah seyogyanya sekarang kita mulai
mengambil orang-orang shalih sebagai teman dekat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar