Sa’i
adalah salah satu rukun umrah dan haji. Dilakukan dengan membaca dzikir dan doa
sambil berjalan antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali lintasan. Jarak
antara Safa dan Marwah 405 meter. 7x2 (bolak-balik) x 405 meter = 2.835 meter.
Hampir 3 km dengan medan turun dan mendaki.
Jika
melaksanakan tawaf aku merasakan diriku terbang melayang, saat Sa’i tubuhku
serasa ditarik bumi. Aku simpan keheranan ini sambil berusaha khusyu’ membaca
do’a Sa’i. Nabi Ibrahim AS. Meminta kepadaMu dengan doanya:
“Ya
Tuhan kami, Sesungguhnya Aku Teah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah
yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang
dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka
jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah
mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS: Ibrahim: 37).
Lokasi Sa’i ini dulunya adalah padang pasir
yang tandus dan kering. Melalui kaki Ismail, Jibril menghentak tanah sehingga
keluarlah air Zam-zam. Dengan air yang memiliki keajaiban itulah mereka
bertahan berhari-hari, berbulan-bulan. Subhanallah, Maha Suci Engkau yaa Allah.
Aku mendapatkan sebuah teori motivasiyang luar biasa dari ibadah Sa’i ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar